Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan NUPTK Mei 2019

Pariwarta Pendidikan - Penerbitan Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) merupakan bagian dari pengelolaan master referensi pendidik dan tenaga kependidikan sejalan dengan permendikbud Nomor 79 tahun 2015 bahwa penerbitan dan pengelolaan master referensi pendidikan merupakan tugas Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK).
Petunjuk pelaksanaan penerbitan NUPTK ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada semua pihak yang terlibat agar memiliki pandangan yang sama dalam memahami peraturan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 tahun 2018 tentang petunjuk teknis penerbitan NUPTK.
Mekanisme penerbitan NUPTK yang sudah berjalan sampai saat ini adalah Operator sekolah memastkan PTK yang akan diajukan agar diberikan NUPTK terdata dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sebagai calon penerima NUPTK serta melampirkan dokumen yang dibutuhkan, Dinas pendidikan memverifkasi dan validasi dokumen yang dilampirkan pada saat pengajuan NUPTK dari segi legalitas dan keabsahan dokumen yang dilampirkan, LPMP memastkan kembali kesesuain dokumen yang dilampirkan, dan PDSPK memverikasi ulang dokumen yang dilampirkan apabila sudah sesuai maka segera diterbitkan NUPTK.
Persyaratan pengajuan dan penerbitan NUPTK :
1.   PTK terdata dalam pangkalan data Dapodik dan memiliki rombongan belajar.
2.   Belum memiliki NUPTK.
3.   Bertugas di satuan pendidikan yang memiliki NPSN;
4.   Kartu Tanda Penduduk (KTP);
5.   Ijazah dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan terakhir;
6.   Bukti memiliki kualifikasi akademik paling rendah diploma IV (D-IV) atau strata 1 (S-1) bagi Pendidik pada Satuan Pendidikan Formal;
7.   Bagi yang berstatus CPNS/PNS melampirkan :
a.   Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS/PNS; dan
b.   Surat Keputusan (SK) Penugasan dari Dinas Pendidikan;
8.   Surat keputusan pengangkatan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi yang berstatus bukan PNS yang bertugas pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah; dan telah bertugas paling sedikit selama 2 (dua) tahun secara terus menerus yang dibuktikan melalui surat keputusan pengangkatan dari ketua yayasan atau badan hukum lainnya dan SK Penugasan/pembagian jam mengajar dari kepala sekolah/kepala yayasan bagi yang berstatus bukan PNS pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
Penjelasan Persyaratan penerbitan NUPTK :
A.   Untuk guru PNS atau CPNS di sekolah negeri dan swasta;
(1.)   SK Pengangkatan PNS/CPNS dan atau SK Penugasan dari Dinas Pendidikan. Apabila pada SK Pengangkatan dijelaskan tentang nama guru yang bersangkutan beserta satuan pendidikan dimana guru tersebut ditugaskan maka cukup melampirkan SK Pengangkatan saja. Jika tidak, maka harus melampirkan juga SK Penugasan dari Kepala Dinas Pendidikan terkait penempatan/penugasan guru tersebut,
(2.)   KTP,
(3.)   Ijazah SD atau sederajat,
(4.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMA/ SMK atau sederajat,
(6.)   Ijazah S1 atau D4.
B.   Untuk guru non PNS di sekolah negeri;
(1.)   SK Pengangkatan bisa berupa; SK Penugasan, Surat Perjanjian Kontrak Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan/ Bupati/ Gubernur/BKD, Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran Honorarium. SK yang dilampirkan haruslah yang terbaru atau terakhir. Apabila SK Pengangkatan berbentuk kolektif pada bagian daftar nama guru yang bersangkutan harus dilegalisir oleh Dinas Pendidikan dan diberi tanda pada nama guru yang bersangkutan (nomor dilingkari),
(2.)   KTP,
(3.)   Ijazah SD atau sederajat,
(4.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
(6.)   Ijazah S1 atau D4.
C.   Untuk guru non PNS (diangkat oleh pemerintah) di sekolah swasta;
(1.)   SK Pengangkatan bisa berupa; SK Penugasan, Surat Perjanjian Kontrak Kerja, Surat Keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan/ Bupati/Gubernur/BKD, Surat Perintah Melaksanakan Tugas, SK Pembayaran Honorarium. SK yang dilampirkan haruslah yang terbaru atau terakhir. Apabila SK Pengangkatan berbentuk kolektif pada bagian daftar nama PTK yang bersangkutan harus dilegalisir oleh dinas pendidikan dan diberi tanda pada nama PTK yang bersangkutan (nomor dilingkari),
(2.)   SK Penugasan dari Kepala Sekolah/Kepala Yayasan dalam penetapan jadwal mengajar atau pembagian tugas mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir secara terus menerus (5 semester di yayasan yang sama walaupun beda jenjang).
(3.)   KTP,
(4.)   Ijazah SD atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(6.)   Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
(7.)   Ijazah S1 atau D4. 1. 2. 3.
D.   Untuk guru non PNS (diangkat oleh yayasan) di sekolah swasta;
(1.)   SK Pengangkatan dari Ketua Yayasan yang masih berlaku,
(2.)   SK Penugasan dari Kepala Sekolah/Yayasan dalam penetapan jadwal mengajar atau pembagian tugas mengajar paling sedikit 2 tahun terakhir secara terus menerus (5 semester di yayasan yang sama walaupun beda jenjang).
Contoh apabila guru tersebut diangkat pada tahun ajaran 2010/11 mengajukan penerbitan NUPTK pada tahun ajaran 2018/19, maka SK Penugasan yang dilampirkan adalah tahun 2016/17, 2017/18 dan 2018/19.
(3.)   KTP,
(4.)   Ijazah SD atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(6.)   Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
(7.)   Ijazah S1 atau D4.
E.   Dokumen SK Pengangkatan dan SK Penugasan harus di-scan dari dokumen asli, jika fotokopi harus dilegalisir cap basah oleh instansi terkait.
F.   Jenis-jenis guru Non PNS yang dimaksud adalah guru honor, guru kontrak, guru bantu daerah, Guru Tetap Yayasan (GTY), Guru Tidak Tetap (GTT), Guru Wiyata Bakti.
G.   Untuk kepala sekolah di sekolah negeri;
(1.)   SK Pengangkatan sebagai Kepala Sekolah yang terbaru dari Dinas Pendidikan,
(2.)   KTP,
(3.)   Ijazah SD atau sederajat,
(4.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
(6.)   Ijazah S1 atau D4.
H.   Untuk kepala sekolah di sekolah swasta;
(1.)   SK Pengangkatan sebagai Kepala Sekolah yang terbaru dari Yayasan,
(2.)   KTP,
(3.)   Ijazah SD atau sederajat,
(4.)   Ijazah SMP atau sederajat,
(5.)   Ijazah SMA/SMK atau sederajat,
(6.)   Ijazah S1 atau D4.
I.   Untuk Tenaga Kependidikan (tenaga administrasi, pustakawan, dll) pengajuan penerbitan NUPTK persyaratannya sama dengan guru/ pendidik tetapi untuk kualifikasi pendidikan mengacu pada Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah dan Permendikbud Nomor 32 tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan.
J.   Semua yang dilampirkan berupa hasil scan dokumen asli. Untuk KTP harus scan dokumen asli berwarna. Apabila hilang atau belum mendapatkan, dapat melampirkan Surat Keterangan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Jika fotokopi harus dilegalisir oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil/Kecamatan. Untuk Ijazah dilampirkan scan dokumen asli berwarna atau dokumen fotokopi yang dilegalisir cap basah oleh lembaga yang mengeluarkan ijazah atau Dinas Pendidikan tempat domisili. Jika ijazah hilang maka dokumen yang dilampirkan adalah surat keterangan pengganti ijazah yang ditandatangani oleh kepala sekolah yang bersangkutan serta diketahui oleh Kepala Dinas Pendidikan setempat. (Surat tersebut dibuat bedasarkan dari surat laporan kehilangan dari kepolisian yang tertuang di dalam redaksi).
Informasi seutuhnya tentang petunjuk pelaksanaan pengelolaan NUPTK, dapat diunduh pada tautan dibawah ini.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to " Petunjuk Pelaksanaan Pengelolaan NUPTK Mei 2019 "

Post a Comment